Kamis, 19 September 2013

Mikrobiologi pangan


Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil / mikroskopis. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.
Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengamatan yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium pada umumnya.
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.
Pengidentifikasian dan pengetahuan akan mikroorganisme khususnya bahan pangan membantu kita untuk mengklasifikasikan bakteri baik / menguntungkan ataupun bakteri perusak yang dapat berbaya jika mengontaminasi bahan makanan sehingga menyebabkan keracunan pada manusia ataupun kerugian yang ditimbulkan karena rusaknya poduk. Adapun alat-alatnya adalah sebagai berikut:

1. Mikroskop
a. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)



Keterangan gambar :
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
2. Revolving nosepiece
3. Observation tube
4. Stage (meja benda)
5. Condenser (condenser)
6. Objective lense (lensa objektif)
7. Brightness adjustment knob
8. Main switch
9. Diopter adjustmet ring
10. Interpupillar distance adjustment knob
11. Specimen holder
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob
14. Horizontal feed knob
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
17. Observation tube securing knob
18. Condenser adjustment knob


Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop ini, kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

Prosedur Operasi
1. Menyalakan lampu
a. tekan tombol on.
b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian.

2. Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek glas diatas meja benda, kemudian jepit dengan Specimen holder. Jika meja benda belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar.
b.Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.

3. Memfokuskan
a. Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4 kali lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus.
b.Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar Revolving nosepiece pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10 kali. Kemudian putar sekrup halus  untuk mendapatkan fokusnya.
c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi

4. Tambahan
a. Jika perlu interpupillar distance adjustment knob dapat digeser, hal ini akan mengubah dua bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata.
b. Jika perlu diopter adjustment knob dapat diatur untuk memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri.
c. Pengaturan condenser akan memperjelas bayangan yang tampak dengan mensetting pada posisi tertinggi (cahaya penuh).
Perbesaran total
Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x.

Penggunaan minyak imersi
Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titikyang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang (λ) pendek. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 10 x 100.
a. Jika fokus pada perbesaran 10 x 40 telah didapatkan maka putar ke perbesaran objektif 100x.
b. Tetesi minyak imersi 1 – 2 tetes dari sisi lensa.
c. Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif 100 kali dengan kertas lensa yang dibasahi xylol.

b. Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.

Keterangan gambar :
1. Oculars eyepiece (lensa okuler)
2.  Diopter adjustment ring
3. Zoom control knob (sekrup pengatur pembesaran)
4.  Focusing knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage plate (pelat tempat specimen diletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen / preparat)


Prosedur operasi
1. Letakkan spesimen / preparat di stage plate, jepit jika perlu.
2. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob, kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knob.
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.

2. Cover Glass (Kaca Penututp)
            Cover glass berfungsi untuk menutup preparat yang akan diamati dengan mikroskop agar keadaannya tidak berubah. Kaca penututp ini sangat tipis, jadi bila akan mengambilnya gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkatnya dengan hati-hati.

3. Kaca Preparat (Kaca Objek/object glass)
            Kaca objek digunakan sebagai tempat objek atau sediaan yang akan diamati di bawah mikroskop. Kaca objek terbuat dari kaca yang berbentuk persegi panjang. Sediaan yang akan diamati diletakkan ditengah kaca objek dan ditutup menggunakan kaca penututp.

4. Cawan Petri
Cawan Petri atau Telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

5. Tabung Pengencer
Tabung pengencer berfungsi untuk mengencerkan sampel sediaan kering dengan aquades terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke jarum ose.

6. Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

7. Jarum Ose
Alat yang berbentuk seperti kait pada mata pancing yang digunakan untuk mengambil mikroorganisme / isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke atas ataupun kedalaman media pembiakan (agar).







8. Autoclave

Diagram autoklaf vertical:

1. Tombol pengatur waktu
mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air

Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C.

Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

9. Oven
            Oven (Hot air sterilizer) digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat laboratorium yang tahan panas tinggi, khususnya alat-alat antara lain : gelas, kain, dan lain sebagainya. 
Cara kerja dari oven yaitu mula-mula dihidupkan terlebih dahulu dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160°C-180°C. Alat-alat yang akan di sterilisasikan harus dibungkus dengan kertas alumunium atau dimasukan kedalam tempat khusus. Kemudian dimasukan kedalam oven yang telah diatur dan diletakan diatas rak-rak yang telah tersedia. Setelah selesai sterilisasi, pemanasan dihentikan dan alat dibiarkan mendingin, kemudian alat atau bahan yang sudah steril dikeluarkan dari alat tersebut. Sterilisasi dilakukan dengan memakai udara kering panas. Lama sterilisasi tergantung pada bahan yang disterilisasikan. Temperatur untuk sterilisasi pada umumnya sekitar pada 100°C selama 30 menit. 

Mikrobiologi pangan


Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil / mikroskopis. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.
Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengamatan yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium pada umumnya.
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.
Pengidentifikasian dan pengetahuan akan mikroorganisme khususnya bahan pangan membantu kita untuk mengklasifikasikan bakteri baik / menguntungkan ataupun bakteri perusak yang dapat berbaya jika mengontaminasi bahan makanan sehingga menyebabkan keracunan pada manusia ataupun kerugian yang ditimbulkan karena rusaknya poduk. Adapun alat-alatnya adalah sebagai berikut:

1. Mikroskop
a. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)



Keterangan gambar :
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
2. Revolving nosepiece
3. Observation tube
4. Stage (meja benda)
5. Condenser (condenser)
6. Objective lense (lensa objektif)
7. Brightness adjustment knob
8. Main switch
9. Diopter adjustmet ring
10. Interpupillar distance adjustment knob
11. Specimen holder
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob
14. Horizontal feed knob
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
17. Observation tube securing knob
18. Condenser adjustment knob


Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop ini, kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

Prosedur Operasi
1. Menyalakan lampu
a. tekan tombol on.
b. atur kekuatan lampu dengan memutar bagian.

2. Menempatkan spesimen pada meja benda
a. Letakan objek glas diatas meja benda, kemudian jepit dengan Specimen holder. Jika meja benda belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar.
b.Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.

3. Memfokuskan
a. Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4 kali lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus.
b.Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar Revolving nosepiece pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10 kali. Kemudian putar sekrup halus  untuk mendapatkan fokusnya.
c. Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi

4. Tambahan
a. Jika perlu interpupillar distance adjustment knob dapat digeser, hal ini akan mengubah dua bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata.
b. Jika perlu diopter adjustment knob dapat diatur untuk memperoleh bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri.
c. Pengaturan condenser akan memperjelas bayangan yang tampak dengan mensetting pada posisi tertinggi (cahaya penuh).
Perbesaran total
Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x.

Penggunaan minyak imersi
Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titikyang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan memperbesarkan indeks bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang (λ) pendek. Biasanya dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 10 x 100.
a. Jika fokus pada perbesaran 10 x 40 telah didapatkan maka putar ke perbesaran objektif 100x.
b. Tetesi minyak imersi 1 – 2 tetes dari sisi lensa.
c. Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif 100 kali dengan kertas lensa yang dibasahi xylol.

b. Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.

Keterangan gambar :
1. Oculars eyepiece (lensa okuler)
2.  Diopter adjustment ring
3. Zoom control knob (sekrup pengatur pembesaran)
4.  Focusing knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage plate (pelat tempat specimen diletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen / preparat)


Prosedur operasi
1. Letakkan spesimen / preparat di stage plate, jepit jika perlu.
2. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob, kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knob.
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.

2. Cover Glass (Kaca Penututp)
            Cover glass berfungsi untuk menutup preparat yang akan diamati dengan mikroskop agar keadaannya tidak berubah. Kaca penututp ini sangat tipis, jadi bila akan mengambilnya gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengangkatnya dengan hati-hati.

3. Kaca Preparat (Kaca Objek/object glass)
            Kaca objek digunakan sebagai tempat objek atau sediaan yang akan diamati di bawah mikroskop. Kaca objek terbuat dari kaca yang berbentuk persegi panjang. Sediaan yang akan diamati diletakkan ditengah kaca objek dan ditutup menggunakan kaca penututp.

4. Cawan Petri
Cawan Petri atau Telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

5. Tabung Pengencer
Tabung pengencer berfungsi untuk mengencerkan sampel sediaan kering dengan aquades terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke jarum ose.

6. Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

7. Jarum Ose
Alat yang berbentuk seperti kait pada mata pancing yang digunakan untuk mengambil mikroorganisme / isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke atas ataupun kedalaman media pembiakan (agar).







8. Autoclave

Diagram autoklaf vertical:

1. Tombol pengatur waktu
mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air

Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C.

Cara Penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

9. Oven
            Oven (Hot air sterilizer) digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat laboratorium yang tahan panas tinggi, khususnya alat-alat antara lain : gelas, kain, dan lain sebagainya. 
Cara kerja dari oven yaitu mula-mula dihidupkan terlebih dahulu dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160°C-180°C. Alat-alat yang akan di sterilisasikan harus dibungkus dengan kertas alumunium atau dimasukan kedalam tempat khusus. Kemudian dimasukan kedalam oven yang telah diatur dan diletakan diatas rak-rak yang telah tersedia. Setelah selesai sterilisasi, pemanasan dihentikan dan alat dibiarkan mendingin, kemudian alat atau bahan yang sudah steril dikeluarkan dari alat tersebut. Sterilisasi dilakukan dengan memakai udara kering panas. Lama sterilisasi tergantung pada bahan yang disterilisasikan. Temperatur untuk sterilisasi pada umumnya sekitar pada 100°C selama 30 menit.