Mikrobiologi merupakan
suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran
sangat kecil / mikroskopis. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya
dilengkapi dengan alat yang dapat mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.
Selain itu juga,
laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk pengamatan yang jenisnya tak jauh beda dengan
peralatan laboratorium pada umumnya.
Untuk menelaah
mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka.
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang
disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien
yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Alat-alat yang digunakan
dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal
tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan,
tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.
Pengidentifikasian dan
pengetahuan akan mikroorganisme khususnya bahan pangan membantu kita untuk
mengklasifikasikan bakteri baik / menguntungkan ataupun bakteri perusak yang
dapat berbaya jika mengontaminasi bahan makanan sehingga menyebabkan keracunan
pada manusia ataupun kerugian yang ditimbulkan karena rusaknya poduk. Adapun
alat-alatnya adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop
a. Mikroskop
Cahaya (Brightfield Microscope)
Keterangan
gambar :
1. Eyepiece / oculars (lensa
okuler)
2. Revolving nosepiece
3. Observation tube
4. Stage (meja benda)
5. Condenser (condenser)
6. Objective lense (lensa
objektif)
7. Brightness adjustment knob
8. Main switch
9. Diopter adjustmet ring
10. Interpupillar distance
adjustment knob
11. Specimen holder
12. Illuminator (sumber
cahaya)
13. Vertical feed knob
14. Horizontal feed knob
15. Coarse focus knob (sekrup
fokus kasar)
16. Fine focus knob (sekrup
fokus halus)
17. Observation tube securing
knob
18. Condenser adjustment knob
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme
adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop ini, kita dapat mengamati sel bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu
membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan
uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya
merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.
Prosedur Operasi
1.
Menyalakan lampu
a.
tekan tombol on.
b.
atur kekuatan lampu dengan memutar bagian.
2.
Menempatkan spesimen pada meja benda
a.
Letakan objek glas diatas meja benda, kemudian jepit dengan Specimen holder.
Jika meja benda belum turun, diturunkan dengan sekrup kasar.
b.Cari
bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan
memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.
3.
Memfokuskan
a.
Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4 kali lalu putar
sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokus.
b.Setelah
fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar Revolving nosepiece pada
perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10 kali. Kemudian putar sekrup
halus untuk mendapatkan fokusnya.
c.
Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi
4.
Tambahan
a.
Jika perlu interpupillar distance adjustment knob dapat digeser, hal ini
akan mengubah dua bayangan yang akan diterima oleh 2 mata menjadi gambar yang
tunggal sehingga sangat membantu dalam mengatasi kelelahan mata.
b.
Jika perlu diopter adjustment knob dapat diatur untuk memperoleh
bayangan focus yang seimbang antara mata kanan dan kiri.
c.
Pengaturan condenser akan memperjelas bayangan yang tampak dengan
mensetting pada posisi tertinggi (cahaya penuh).
Perbesaran
total
Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan
mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x)
x Objektif (40x) = 400x.
Penggunaan
minyak imersi
Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat
kemampuan lensa untuk memisahkan dua titikyang berdekatan pada preparat
sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan
memperbesarkan indeks bias atau menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang (λ) pendek. Biasanya
dapat digunakan minyak imersi untuk meningkatkan indeks bias pada perbesaran 10
x 100.
a.
Jika fokus pada perbesaran 10 x 40 telah didapatkan maka putar ke perbesaran
objektif 100x.
b.
Tetesi minyak imersi 1 – 2 tetes dari sisi lensa.
c.
Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif 100 kali
dengan kertas lensa yang dibasahi xylol.
b. Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)
Mikroskop ini
berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar.
Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk
mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian
tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom
Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.
Keterangan gambar :
1. Oculars eyepiece (lensa okuler)
2. Diopter adjustment ring
3. Zoom control knob (sekrup pengatur pembesaran)
4. Focusing
knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage plate (pelat tempat specimen diletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen /
preparat)
Prosedur operasi
1. Letakkan spesimen / preparat di stage
plate, jepit jika perlu.
2. Atur perbesaran pada perbesaran terkecil
dengan memutar Zoom Control Knob, kemudian dicari fokusnya dengan
memutar Focusing Knob.
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih
besar, putar Zoom Control Knob ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian
dicari fokusnya.
2. Cover Glass (Kaca
Penututp)
Cover glass berfungsi untuk menutup preparat yang akan
diamati dengan mikroskop agar keadaannya tidak berubah. Kaca penututp ini
sangat tipis, jadi bila akan mengambilnya gunakan ibu jari dan jari telunjuk
untuk mengangkatnya dengan hati-hati.
3. Kaca Preparat (Kaca
Objek/object glass)
Kaca objek digunakan sebagai tempat objek atau sediaan
yang akan diamati di bawah mikroskop. Kaca objek terbuat dari kaca yang
berbentuk persegi panjang. Sediaan yang akan diamati diletakkan ditengah kaca
objek dan ditutup menggunakan kaca penututp.
4. Cawan Petri
Cawan Petri atau Telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih
besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun
1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan
Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat
dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.
Cawan petri berfungsi untuk
membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian
bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam
berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira
cukup diisi media sebanyak 10 ml.
5.
Tabung Pengencer
Tabung
pengencer berfungsi untuk mengencerkan sampel sediaan kering dengan aquades
terlebih dahulu, sebelum dimasukkan ke jarum ose.
6. Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip
dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk
menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang
diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam
sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).
7. Jarum Ose
Alat yang berbentuk seperti kait pada mata pancing yang digunakan untuk mengambil
mikroorganisme / isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke atas ataupun
kedalaman media pembiakan (agar).
8. Autoclave
Diagram autoklaf
vertical:
1. Tombol
pengatur waktu
mundur (timer)
2. Katup
pengeluaran uap
3. pengukur
tekanan
4. kelep
pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng
sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup
pengaman
10. batas
penambahan air
Autoclave adalah
alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C (250°F). Jadi tekanan
yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi (15 Psi = 15 pounds
per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk
121°C.
Cara
Penggunaan :
1.
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
2.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka
tutup harus dikendorkan.
3.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
4.
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121°C.
5.
Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
6.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan
isi autoklaf dengan hati-hati.
9. Oven
Oven (Hot air sterilizer) digunakan untuk
mensterilisasikan alat-alat laboratorium yang tahan panas tinggi, khususnya
alat-alat antara lain : gelas, kain, dan lain sebagainya.
Cara kerja dari oven yaitu mula-mula dihidupkan terlebih dahulu dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160°C-180°C. Alat-alat yang akan di sterilisasikan harus dibungkus dengan kertas alumunium atau dimasukan kedalam tempat khusus. Kemudian dimasukan kedalam oven yang telah diatur dan diletakan diatas rak-rak yang telah tersedia. Setelah selesai sterilisasi, pemanasan dihentikan dan alat dibiarkan mendingin, kemudian alat atau bahan yang sudah steril dikeluarkan dari alat tersebut. Sterilisasi dilakukan dengan memakai udara kering panas. Lama sterilisasi tergantung pada bahan yang disterilisasikan. Temperatur untuk sterilisasi pada umumnya sekitar pada 100°C selama 30 menit.
Cara kerja dari oven yaitu mula-mula dihidupkan terlebih dahulu dan temperatur diatur sesuai dengan yang diinginkan 160°C-180°C. Alat-alat yang akan di sterilisasikan harus dibungkus dengan kertas alumunium atau dimasukan kedalam tempat khusus. Kemudian dimasukan kedalam oven yang telah diatur dan diletakan diatas rak-rak yang telah tersedia. Setelah selesai sterilisasi, pemanasan dihentikan dan alat dibiarkan mendingin, kemudian alat atau bahan yang sudah steril dikeluarkan dari alat tersebut. Sterilisasi dilakukan dengan memakai udara kering panas. Lama sterilisasi tergantung pada bahan yang disterilisasikan. Temperatur untuk sterilisasi pada umumnya sekitar pada 100°C selama 30 menit.